Rabu, 29 Juni 2011

onsultan World Wide Fund (WWF) Indonesia Novita

| Rabu, 29 Juni 2011 | 0 komentar

Konsultan World Wide Fund (WWF) Indonesia Novita menilai pencemaran yang terjadi pada air Sungai Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) cukup parah. Hal itu terlihat dari perubahan pada biota air yang hidup di dalamnya. Menurut Novita, beberapa jenis biota air itu kini sudah tak lagi terlihat di Sungai Ogan. Hal ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan bersama LSM Jelajah Alam Konservasi (Jejak) Indonesia Kabupaten OKU menggunakan alat bioindikator.

Karena itu, dalam aksi bersih Sungai Ogan yang digelar JEJAK Indonesia dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup kemarin, Novita mengajak warga Baturaja untuk bersama-sama menjaga sumber air sebagai kebutuhan pokok manusia.

“Jika sumber air tersebut tercemar, masyarakat juga yang akan menanggung ruginya,” timpal Novita. Untuk menumbuhkan kesadaran warga menjaga sumber air bersih itulah, harus dilakukan secara bersama-sama,mulai dari aparatur pemerintahan hingga masyarakat.

Sementara itu, Dewan Pembina JEJAK Indonesia Kabupaten OKU Hendra A Setiawan menyesalkan minimnya per-hatian pihak terkait terhadap pelaksanaan peringatan Hari Lingkungan Hidup, khususnya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU. Hendra mengkritisi absennya perwakilan Dinkes OKU saat aksi pembersihan Sungai Ogan. Demikian catatan online Jasa Pengiriman Barang yang berjudul onsultan World Wide Fund (WWF) Indonesia Novita.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 Princess All rights reserved